Thursday, October 16, 2008
Kejahatan Cyber Makin Marak

Kejahatan cyber semakin menggila. Mata-mata komputer serta pencurian data personal di internet telah menunjukkan peningkatan dalam setahun belakangan, dengan kerugian yang dialami sedikitnya 10 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Dalam satu tahun ini, aktivitas kejahatan cyber menjadi umum, bahkan ancamannya terus meningkat," ujar Shawn Henry, Asisten Direktur Federal Bureau of Investigation (FBI) seperti dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (16/10/2008).

Dijelaskan Henry, yang paling umum adalah dengan botnet, yaitu sebuah program jahat yang menyebarkan virus, yang tanpa disadari akan mempengaruhi komputer atau jaringan dan kemudian digunakan untuk mencuri data atau mematikan seluruh sistem komputer.

Lebih lanjut dikatakan, kejahatan cyber juga semakin ganas. Tak hanya sembarang situs yang ingin dikuasai para penjahat cyber, tapi mereka juga telah mengincar pihak penting seperti World Bank (bank dunia) dan pusat bisnis, Wall Street.

Pihak FBI divisi Cyber juga menemukan peningkatan keluhan keamanan dari pengguna yang luar biasa. Bahkan dikatakan, Internet Crime Complaint Center atau ICCC (pusat keluhan kejahatan internet-red.) yang bekerja sama dengan FBI, menerima sekitar 18.000 hingga 20.000 keluhan setiap bulannya.

Lebih lanjut dijelaskan, ICCC juga telah menerima keluhan lebih dari 1 juta kali dalam satu tahun terakhir.
 
posted by sabham at 5:42 AM | Permalink | 0 comments
Penting untuk kita ketahui

Antivirus Tak Jamin Komputer 100% Aman

Sehebat-hebatnya program antivirus, namun keberadaanya tetap saja tak bisa menjamin komputer pengguna bakal seratus persen aman dari serangan virus, malware, dan software jahat sejenisnya.

Hal itu pun diakui oleh Symantec, produsen antivirus kenamaan yang dikenal dengan merek produknya, Norton Antivirus. Symantec baru saja merilis produk Norton Internet Security 2009 dan Norton AntiVirus 2009 di Indonesia.

"Kami memang tak bisa menjamin komputer bakal seratus persen aman dari serangan virus. Namun kami yakin antivirus bisa meminimalisir serangan tersebut secara signifikan," ujar David Hall, Regional Product Marketing Manager Symantec, saat merilis kedua produk keamanan tersebut di Hotel Novotel, Jakarta, Kamis (16/10/2008).

Serangan virus dan program jahat sejenisnya, kata David, bisa diminimalisir oleh produk keamanan yang bisa mengenali gejala tak lazim sebuah software hanya dengan membaca aktivitasnya kala berjalan di komputer. Dalam hal ini, Symantec menggunakan teknologi Sonar untuk menilai apakah program software tersebut berbahaya atau tidak.

"Baik itu virus lokal atau bukan, teknologi Sonar bisa mengenali suatu software jahat yang membahayakan dengan mempelajari aktivitas perilakunya yang cenderung memberatkan komputer pengguna," ujarnya.

Untuk terus menangkal serangan virus, Symantec mengaku telah melakukan 300 perbaikan untuk antivirus buatannya, yang kini diklaim lebih baik dari segi performa dan kecepatan. "Ini bukan klaim sepihak karena juga telah ujicoba secara independen oleh AV-Test dan PasMark," kata Effendy Ibrahim, Norton Business Lead Asia South Region.

Hasil tes kedua pihak penguji sistem keamanan independen tersebut mengklaim, instalasi Norton Internet Security 2009 jadi lebih cepat karena hanya memakan waktu 52,77 detik. Penggunaan memori kerja juga dinilai lebih kecil karena kurang dari 7 MB atau lebih tepatnya hanya 6,92 MB, sedangkan quick scan bisa selesai dalam waktu 33,74 detik.

Kedua produk yang diluncurkan secara resmi hari ini di Indonesia, dibanderol dengan harga US$ 49,95 untuk Norton Internet Security 2009 dan US$ 39,95 untuk Norton AntiVirus 2009. Lisensi produk ini hanya berlaku untuk penggunaan satu komputer saja.
 
posted by sabham at 5:29 AM | Permalink | 0 comments